Strategi Intel untuk Memenangkan Pasar di Indonesia
Intel Solutions Summit (ISS) 2014 di Singapura pada 30 April-1 Mei 2014 (foto: Luthfi/Okezone) SINGAPORE - Intel menggelar acara Intel Solutions Summit (ISS) 2014 di Singapura pada 30 April-1 Mei 2014. Dalam acara tahunan ini, dihadiri oleh para pejabat Intel dari wilayah Asia Pasific & Jepang (APJ), termasuk Harry K. Nugraha, Director Strategic Business Development Intel Indonesia.
Setelah ini, apa rencana Intel ke depannya, dan bagaimana cara Intel untuk memperkuat pasar di Indonesia. Berikut petikan wawancara singkat Okezone.com langsung dari Singapura, bersama Harry K. Nugraha, Director Strategic Business Development Intel Indonesia.
Apakah Intel Solutions Summit Akan Digelar Tahunan?
Ini acara tahunan. Jadi, ini event ditunjukkan untuk kami sharing. Pertama, dari sisi teknologi update ke partner Intel, khususnya distributor dan channel. Kemudian, kedua, kita juga sharing 'best practice', pengalaman-pengalaman untuk menjual produk teknologi berbasis Intel.
Karena ini pasar regional, acaranya APJ, Asia Pasifik dan Jepang. Jadi, banyak sekali case study yang kita angkat, bagaimana menjual produk-produk berbasis teknologi Intel ini di negara lain. Fokusnya intel, basic produk kita komputer, kita sudah masuk juga ke tablet dan smartphone. Dari sisi partner Channel pun cara menjual produk akan berbeda, bagaimana tidak hanya menjual komputer, tetapi menjual solusi dan experience.
Selain itu, dari teknologi, kemudian best practice. Kemudian yang ketiga, ini kesempatan kami sharing strategi untuk mendukung dari sales dan marketing untuk di channel.
Ada Berapa Channel?
Channel lebih dari 20 negara. Dari Indonesia sendiri yang datang itu dari distributor dan platinum partnernya intel. Mungkin enggak banyak yang tahu, kita enggak hanya jual teknologi, tetapi juga channel distributor toko yang ada di Mangga Dua, Ratu Plaza, di Indonesia, Intel punya program untuk mereka.
Jadi, kami punya membership, dibagi mulai dari register, gold, kemudian platinum. Dari masing-masing kategori itu, kita kasih dukungan dan support program penjualan. Yang Platinum biasanya volume penjualan lebih tinggi, mereka dapat benefit seperti training, toko merchandising, tokonya didandanin, kita bantu cara jual produk dan sebagainya.
Posisi intel sangat unik, orang mungkin melihat perusahaan Intel hanya perusahaan teknologi, tetapi Intel dari ujung ke ujung sampai ke end user. Dari mulai bikin teknologi, kerjasama dengan teknologi partner buat produknya, kemudian cara menjual.
Apakah Ada Rencana Intel Nuc (PC mini) Hadir di Indonesia?
Semua produk ini adalah produk yg akan dirilis di regional Asia Pasifik & Jepang jadi termasuk di Indonesia. Di Tanah Air sendiri, market yang untuk Southeast Asia, secara ukuran paling besar.
Orang bilang komputer penjualan turun, padahal dari sisi potensi banyak sekali. Di indonesia, salah satu kendala orang memakai komputer lebih banyak lagi ialah sebenarnya broadband. Kalau kita bandingin dengan brazil, beberapa tahun lalu Indonesia nomor 2 pengguna Facebook terbesar lewat handphone. Sekarang pengguna Facebook kedua ditempati Brasil.
Di sana (Brasil) orang banyak akses Facebook pakai laptop, jadi yang diakses bukan hanya foto tetapi mereka lebih banyak lihat video. Jadi, kalau broadband ada, orang larinya ke laptop. Mereka ingin size (layarnya) lebih besar.
Selain dari kemampuan daya beli, kemudian broadband. Ada korelasi, kita yakin, orang tetap perlu beberapa device. Untuk mobile phone dan tablet itu untuk mobilitas. Tapi begitu untuk kreasi, mereka membutuhkan tools yang lebih powerful, komputer tetap diperlukan.
Apa Strategi atau Program Intel di Indonesia?
Secara spesifik, kita selalu menyasar first time buyer, yaitu orang-orang yang pertama kali membeli produk teknologi, atau membeli komputer pertama kali. Jadi program kita, program mengembangkan pasar. Itu strategi pertama.
Kedua, bantu refresh, komputer yang sudah lama 4 tahun, itu banyak yang enggak kompatibel, kemampuan prosesernya sendiri sudah ketinggalan zaman dengan aplikasi yang paling baru. Aplikasi paling baru kan lebih powerful. Supaya orang experience orang juga berbeda.
Jadi, dua hal itu. Satu, mengembangkan pasar dan support akselerasi dari refresh untuk komputer-komputer lama. Dan itu ada kaitannya ada dua, affordability dan usage model. Usage model itu mengajarkan orang bagaimana memakai (teknologi tersebut).
Kapan Intel Education dengan Laptop Tangguh 2-in-1 Masuk Indonesia?
Kita bicara dengan partner, latar belakangnya, kalau dari kelas 1 sampai kelas 6, itu kan anak SD, cara megangnya belum bisa hati-hati, makanya itu didesain khusus untuk tahan air dan tahan banting.
Bicara pendidikan, di Indonesia. Di 2013, pemerintah mencanangkan kurikulum 2013, di mana ada mata pelajaran, pola pengajarannya ialah riset dan buat laporan.
Kalau buat riset, berarti harus searching. Zaman dulu perpustakaan, sekarang internet. Reporting sekarang pakai laptop. Memang penetrasi komputer masih belum rata di Indonesia, penetrasi sekitar 15 persen.
Meskipun pemerintah mencanangkan pakai laptop, tapi tidak semua kota atau lapisan bisa mempergunakan komputer. Pemerintah sudah melihat ke depan, cara belajar sudah berubah. Orang sudah harus pakai teknologi, itu opportunity yang kami lihat.
Intel Education di Indonesia, tahap pertama, bantu guru terlebih dahulu, lebih kepada cara penggunaan teknologinya. Kita kerjasama dengan beberapa pihak, dari pihak financing, perusahaan pendanaan. Yang terakhir, kita kerjasama dengan pemerintah. Intel ada program 'best practice', study, bagaimana memakai komputer ini untuk proses pembelajaran.
Yang kami ambil kurikulum dari negara yang sudah maju, ini kami sharing. Di Indonesia masih belum bisa diaplikasikan, paling tidak sudah memberikan suatu blueprint. Suatu contoh, bahwa nanti kalau diaplikasikan akan seperti apa. Kalau di kota besar, anak SD sudah bawa laptop. Memang baru sekolah tertentu, harapan kami lebih banyak lagi. (amr)
Belum ada Komentar untuk "Strategi Intel untuk Memenangkan Pasar di Indonesia"
Posting Komentar